Klenteng Ban Hing Kiong, kelenteng Tertua di Manado

Klenteng Ban Hing Kiong 2_Rian

Klenteng Ban Hin Kiong (Tionghoa: 萬興宮; pinyin: Wàn xìng gōng) adalah kelenteng tertua di Manado yang didirikan pada tahun 1819, kemudian pada tahun 1839 dibangun rumah abu (Kong Tek Su). Pada awal berdirinya kelenteng ini terbuat dari rumah diselingi bambu yang sederhana.

Di tengah kepadatan hunian serta ramainya kendaraan di jalan DI Panjaitan, Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, terdapat sebuah bangunan dengan warna merah mencolok dengan ciri khas arsitektur China. Bangunan itu adalah Kelenteng Ban Hing Kiong.

Secara etimologi, nama Ban Hing Kiong berasal dari bahasa Tiongkok yang terdiri dari tiga kata, yaitu Ban yang artinya banyak, Hin memiliki arti berkah yang melimpah, sedangkan Kiong dapat dimaknakan dengan Istana. Jadi secara harfiah, nama Ban Hing Kiong dapat dimaknakan sebagai suatu tempat ibadah yang dibangun sebagai istana Tuhan dan memiliki berkah yang melimpah.

Keberadaan kelenteng sendiri tidak lepas dari campur tangan pemerintah Hindia Belanda yang pada waktu itu membangunan pemukiman – pemukiman yang berdasarkan etnis. Ada etnis China, Arab, termasuk Minahasa, gunanya untuk mudah dalam mengontrol. “Jadi dikumpulkan, sehingga kemudian lahirlah apa yang disebut dengan pemukiman khusus warga Tionghoa yang namanya Kampung China di sebelahnya ada kampung Arab ada juga disebut dengan Kampung Tomohon dan ada bantik dan sebagainya,”

Google Map Location:

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *